"Saat ini pemerintah melalui dinas terkait sedang merancang suatu sistem agar hal tersebut dapat berjalan sesuai target sehingga para petani benar-benar terbantu," kata Bupati Pasaman Benny Utama di Lubuk Sikaping, Rabu.
Dia mengatakan, program tersebut melibatkan perusahaan daerah yang diproyeksikan sebagai pelaksana.
"Untuk tahap awal kaami menggodok sebuah sistem ketahanan harga pangan pola kemitraan dengan melibatkan perusahaan milik daerah (perusda) PT Equator Pasaman," katanya.
Dia menambahkan, program ini untuk menjawab keluhan masyarakat petani terhadap tidak stabilnya sejak lama harga jual komoditas produksi petani Pasaman yang pernah mengalamimasa keemasan dan dikenal sebagai beras kualitas tinggi pada pasar regional Sumbar.
"Padahal, beras Tapus asal Pasaman pernah memiliki nama besar dan sekarang hilang begitu saja. Untuk itu Pemkab bertekad kembali mengantarkan beras kebanggaan daerah ini ke pentas Sumatera Barat bahkan nasional," kata Bupati.
Menurut dia, salah satu cara yang akan ditempuh pemkab adalah dengan mengharuskan seluruh pegawai jajaran Pemkab Pasaman untuk membeli beras Tapus produksi petani Pasaman untuk menjaga stabilnya permintaan sebagai salah satu syarat stabilnya harga di pasaran dalam pendekatan hukum permintaan barang.
Di samping itu, Tambah Benny, untuk lebih menguatkan "brand image" beras Tapus, Pemkab Pasaman melalui pihak terkait juga akan mematenkan komoditas tersebut serta membuatkan kemasan.
"Dalam kemasan tersebut juga akan ditentukan berat atau jumlahnya dengan harga yang sudah distandarkan sesuai kualitas beras," kata dia.
Jika hal tersebut sudah dilaksanakan, ujar dia, melalui instansi terkait, beras dapat didistribusikan serta dijual pada tempat yang sudah ditentukan, baik dalam kawasan Kabupaten Pasaman, ataupun di daerah lainnya.
Sumber : http://www.antaranews.com
.jpg)
