Andilangodang ( Pasaman ) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir bandang menjadi dua minggu.
Kepala BPBD Pasaman M Natsir kepada Media Indonesia, Selasa (28/2), mengatakan selama masa tanggap darurat segenap instansi di bawah koordinasi BPBD, dan juga lembaga masyarakat akan melakukan pembersihan rumah-rumah warga, fasilitas publik, dan infrastruktur yang rusak.
Banjir bandang yang terjadi Kamis lalu berdampak pada tiga kecamatan yakni Tigo Nagari, Simpang Alahan Mati (Simpati), dan Bonjol. Kecamatan Simpati menjadi daerah terparah yang mengalami kerusakan.
"Saat ini ada 143 kepala keluarga yang kehilangan rumah. Mereka untuk sementara tinggal di kerabat," katanya.
Untuk tahap recovery ini, tambahnya, telah disediakan dua unit armada pemadam kebakaran, 8 unit alat berat, 20 gerjaji mesin, dan alat lainnya. Semuanya dimanfaatkan untuk membersihkan fisik yang masih digenangi lumpur.
Disamping itu, ujarnya, tim BNPB akan turun dalam waktu dekat untuk memverifikasi korban yang pantas untuk mendapatkan bantuan. Hingga kini, tambah Natsir, korban masih aman dari gangguan penyakit.
"Kondisi cuaca sekarang juga sudah bersahabat," imbuhnya. BPBD Pasaman memperkirakan kerugian total akibat banjir bandang mencapai Rp42 miliar.
Sumber : mediaindonesia.com
Kepala BPBD Pasaman M Natsir kepada Media Indonesia, Selasa (28/2), mengatakan selama masa tanggap darurat segenap instansi di bawah koordinasi BPBD, dan juga lembaga masyarakat akan melakukan pembersihan rumah-rumah warga, fasilitas publik, dan infrastruktur yang rusak.
Banjir bandang yang terjadi Kamis lalu berdampak pada tiga kecamatan yakni Tigo Nagari, Simpang Alahan Mati (Simpati), dan Bonjol. Kecamatan Simpati menjadi daerah terparah yang mengalami kerusakan.
"Saat ini ada 143 kepala keluarga yang kehilangan rumah. Mereka untuk sementara tinggal di kerabat," katanya.
Untuk tahap recovery ini, tambahnya, telah disediakan dua unit armada pemadam kebakaran, 8 unit alat berat, 20 gerjaji mesin, dan alat lainnya. Semuanya dimanfaatkan untuk membersihkan fisik yang masih digenangi lumpur.
Disamping itu, ujarnya, tim BNPB akan turun dalam waktu dekat untuk memverifikasi korban yang pantas untuk mendapatkan bantuan. Hingga kini, tambah Natsir, korban masih aman dari gangguan penyakit.
"Kondisi cuaca sekarang juga sudah bersahabat," imbuhnya. BPBD Pasaman memperkirakan kerugian total akibat banjir bandang mencapai Rp42 miliar.
Sumber : mediaindonesia.com





