"Itu merupakan data sementara yang kami peroleh dari lapangan berdasarkan pendataan. Kami akan terus melakukan pemdataan dan memberikan bantuan kepada para korban," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman M Nasir kepada wartawan, Kamis.
Ia mengatakan kerusakan akibat banjir bandang yakni rumah hanyut sekitar 134 unit, rumah ibadah enam unit dan jembatan 13 unit putus.
Selain itu, sawah dan kebun mengalami kerusakan sekitar 221 hektar, empat los unit pasar Simpang rusak berat, Puskesman pembantu satu unit rusak, jalan kabupaten rusak 500 meter, jalan negara 1200 meter.
"Data ini merupakan data sementara sampai pukul 16.30 WIB. Selain itu, sekitar 1.500 kepala keluarga masih mengungsi di SMPN 1 Simpati dan kerugian mencapai Rp12,9 miliar," kata M Nasir.
Pemerintah kabupaten, katanya juga telah turun ke lapangan yang dipimpin langsung Bupati Pasaman, Benni Utama Rabu malam (22/2). Pemerintah daerah telah mendirikan tenda-tenda di tempat yang tinggi dan menyediakan tempat pengungsian pada SMPN 1 Simpaang Alahan Mati.
Berbagai bantuan seperti sembako, mie, makanan siap saji dan tenda telah diberikan. Berbagai bantuan akan terus diberikan baik dari pemerintah daerah maupun bantuan dari pihak ketiga.
"Kita sangat berharap semua pihak dapat memberikan bantuan kepada korban banjir sehingga duka mereka bisa sedikit terobati," katanya.
Selain itu banjir bandang itu juga mengakibatkan jalur alternatif dari Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, Sumbar menuju Simpang Ampek Pasaman Barat putus total.
Mengakibatkan masyarakat yang ingin pulang dari Pasaman Barat ke ke Lubuk Sikaping harus melalui jalan Talu-Lubuk Sikaping yang mamakan waktu lebih lama satu jam perjalanan.
Pantauan ANTARA di lokasi kejadian, Kamis, tumpukan batu dan kayu-kayu besar akibat diterjang galodo menghadang jalan hutan Malampah. Warga tak bisa melaluinya baik kendaraan roda empat maupun roda dua.
"Escavator sulit naik melewati Kecamatan Simpati lewat Malampah karena petugas fokus di Kecamatan Simpati memberikan penyelamatan kepada warga," kata Jayusman salah seorang warga Malampah.
Sumber : antaranews.com