»
»
»Bagaimana Melakukan Perubahan

Bagaimana Melakukan Perubahan


Entah seperti apa yang mereka ingin katakan, yang pasti perubahan itu harus dimulai dari individunya. Karena Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum ia mengubah diri mereka sendiri dulu. Ruh dari sebuah peradaban adalah manusianya bukan pada infrastruktur yang lengkap menjulang ke angkasa. Apa gunanya gedung-gedung mewah jika saatnya hanya dihuni oleh orang-orang bejat? Dia akan merobohkannya kelak dan kemudian menggantinya menjadi tempat disko dan sarang para penyamun.

Dalam sejarahnya, Nabi membangun manusia-manusianya selam 13 tahun lamanya, barulah kemudian membangun masjid sebagai infrastrukturnya, pusat segala kegiatan ummat. Bahkan hingga Nabi Muhammad saw wafat tak ada istana megah yang diwariskan kepada penerusnya, bahkan tak ada mahkota yang terkadang diajadikan layaknya piala bergilir dari kepala ke kepala. Tapi seluruh manusia mengakui kehebatan beliau, manusia telah sepakat bahwa Muhammadlah saw yang merupakan pemimpin paling berhasil di dunia yang mampu menggerakkan peradaban bangsanya kepuncak gemilang dan menggetarkan tiang istana Persia dan Romawi. Dalam sejarah, dialah lukisan terindah yang dipajang dalam bingkai sejarah peradaban seluruh bangsa-bangsa didunia.

Manusia adalah aset terbesar dari sebuah peradaban. Jika suatu bangsa mengalami kekalahan dan dilanjutkan dengan keterpurukan yang mengarah kepada kehancuran, jangan salahkan pemimpinnya tapi salahkanlah kita. Masyarakt kita sedang mandul melahirkan pemimpi-pemimpin yang amanah. Pemimpin yang gagal adalah gambaran dari masyarakat yang bobrok, karena seorang pemimpin diahirkan dari rahim masyarakat. Masyarakat adalah gambaran dari individunya, manusianya. Anehnya, hingga sekarang masih juga kita menyalahkan sistemnya, demokrasi apalah sampai tetek bengeknya. Jika suatu saat ada demokrasi tetek bengek maka pilihlah demokrasi tetek bengek itu.

Lalu apa yang paling dibutuhkan oleh sebuah bangsa agar bisa mencapai kesuksesannya? Apakah seorang pemimpin yang baik ataukah masyarakat yang baik? Atau justru bangunan yang megah? Sesungguhnya bangsa membutuhkan manusia yang baik yang membimbing manusianya menjadi baik. Dimulai dari manusianya. Bahkan sistem demokrasi tetek bengekpun akan menjadi sistem yang terbaik nantinya

Membangun manusia tidak semudah membangun gedung-gedung. Membangun manusia berarti mengorek –ngorek sesuatu yang paling misterius dalam diri mansia. Disana ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik maka baiklah seluruhnya, jika ia buruk maka buruklah seluruhnya, ketahuilah segumpal daging itu adalah hati . Mungkin harus membinanya selama 13 tahun jika murobbinya sepiawai Nabi Muhammad saw ataukah 100 bahkan 1000 jika pementornya hanya sekelas Bush. Sama dengan membangun sebuah bangsa, disana ada segumpal harapan, jika ia baik baiklah seluruh elemen bangsa, tapi jika ia rusak rusak seluruh elemen bangsa hingga pada kepingan-kepingan terkecilnya, ketahuilah bahwa segumpal harapan itu adalah pendidikan-bukan gedung sekolah-. Bukan sekedar penyembuh yang bercokol di rumah sakit yang dibutuhkan oleh bangsa ini, bangsa ini butuh dokter ummat yang bisa meyembuhkan kemandulan bangsa dari melahirkan kembali generasi khairah ummah(generasi terbaik). Orang-orang yang terbaiklah yang bisa melahirkan generasi terbaik.Kalian adalah ummat yang terbaik jika memerintahkan kepada kebajikan dan mencegah kepada kemungkaran dan beriman kepada Allah.
oleh: Jie Uwahyu*



Artikel "Bagaimana Melakukan Perubahan" Di Posting oleh: Dewi dari Blog Berita Online, dalam kategori ArtikelIslamJie Uwahyu. Melalui permalink http://dewi-fortune.blogspot.com/2010/09/bagaimana-melakukan-perubahan.html. Rating: 1010 Voting: 97,687, Tanggal Sabtu, 04 September 2010, pukul 17.39. Anda dapat melihat tulisan menarik yang lainnya di bawah ini :

Tinggalkan Komentar :

 
Is Hosted by Blogger